Menyelesaikan Pertandingan Dengan Baik


https://www.youtube.com/watch?v=5nSRMV6Cq4w

Img

Menyelesaikan Pertandingan Dengan Baik
Pdt. Alex Leo

Lanjutan ibadah 28 Nov 2021
Bacaan : Lukas 11:37-42
Buah kelahiran baru :
1. Memberikan persembahan untuk Tuhan.
Memberi karena semata-mata mengasihi Tuhan (dorongan karena mengasihi Tuhan, bukan dorongan agama).
- Berlandaskan kasih
- Dengan rela dan sukacita
- Tidak hitung-hitungan
2. Meninggalkan dosa.
Meninggalkan hal-hal yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan karena mengasihi Tuhan dan tidak ingin mendukakan hati Tuhan.
Salah satu ciri orang yang sudah lahir baru adalah meninggalkan dosa.
3. Peduli kepada sesama.
Mengasihi Tuhan juga diwujudkan dengan mengasihi sesama manusia, dalam bentuk kepedulian kepada orang-orang yang berada di sekitar kita.

Mengapa ketiga hal diatas tidak kita alami?
Ada 2 kemungkinan :
1. Belum lahir baru.
2. Sudah lahir baru, tapi rohnya padam (suam)

1 Korintus 9:24-27
24 Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!
25 Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.
26 Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul.
27 Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.

Rasul Paulus mengilustrasikan perjalanan rohani kita seperti sedang mengikuti pertandingan.

Rasul Paulus berkata : aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya --> Untuk memenangkan pertandingan perlu berlatih keras secara serius.

2 Timotius 4:7
Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.

Yang Rasul Paulus maksudkan pertandingan adalah bagaimana kita memelihara iman percaya kita kpd Yesus Kristus, sehingga saat dipanggil pulang atau saat Yesus menjemput gerejanya, kita kedapatan dalam iman yang teguh dalam Yesus Kristus.

Kita diselamatkan bukan krn kita saleh/baik (bkn usaha kita) tapi 100% karena kasih karunia Tuhan.
Keselamatan sepenuhnya bukan upaya kita. Tidak ada yang diselamatkan karena kebaikannya, semata-mata anugerah (kasih karunia Tuhan).
Setelah kita beroleh keselamatan, kita punya tanggung jawab yang besar untuk mempertahankan iman kita kepada Yesus.
Keselamatan kita tidak akan hilang selama kita tetap di dalam Yesus Kristus, tetap memelihara iman. --> yang Rasul Paulus katakan sebagai pertandingan.

Tuhan pemilik kehidupan kita, yang berdaulat atas hidup kita.
Itu sebabnya Rasul Paulus mengingatkan kita bahwa perlu upaya keras/kesungguhan.

Ada beberapa faktor yang bisa meruntuhkan iman kita :
1. Iblis & kehidupan dunia. (external)
Tujuan iblis menyeret sebanyak-banyaknya orang untuk meninggalkan Tuhan. Iblis menggunakan daya tarik dunia utk menggoyahkan iman kita.
Seperti perumpamaan benih yang ditabur di tanah yang penuh semak duri.
Semak duri berbicara tentang kekhawatiran dan tipu daya kekayaan dunia.
2. Kedagingan & luka masa lalu (internal)
Seperti Perumpamaan benih yang ditanam di tanah yang berbatu-batu.
Luka masa lalu yang belum disembuhkan akan memperngaruhi kerohanian kita (sulit mengalami pertumbuhan).
Musuh terbesar adalah kedagingan kita, karena jika tidak hati-hati akan mendorong kita semakin jauh dari Tuhan.
3. Proses pembentukan
Peristiwa-periatiwa yang Tuhan ijinkan untuk kita menuju kedewasaan.
Seperti Ayub yang Tuhan ijinkan mengalami penderitaan dapat bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan.


Cara hidup jemaat mula-mula

Jemaat mula-mula penuh dengan pergumulan dan tekanan, mereka mengalami aniaya bukan hanya sisi rohani tapi juga sisi ekonomi (keuangan) dan juga sosial.

Kisah Para Rasul 2:42-44
42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
43 Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda. 
44 Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, 

Kisah Para Rasul 2:45-47
45 dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.
46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,
47 sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.

Bagaimana jemaat mula-mula bisa mempertahankan iman?
Mereka punya perkumpulan yang berkumpul secara intens --> aktivitas kerohanian yg intens
Seperti dalam pertandingan perlu latihan.

Disiplin rohani :
1. Beribadah
Gereja, saat teduh pribadi & mezbah keluarga.
2. Bertekun dalam pengajaran
Khotbah, seminar, perenungan Firman Tuhan pribadi
3. Bersekutu
Cool
4. Melayani & menginjil
Terlibat aktif dalam pelayanan & penginjilan

Mustahil kita dapat mempertahankan iman tanpa disiplin rohani

Kita perlu disiplin rohani --> tanggung jawab kita memelihara iman sungguh-sungguh sampai kita mengakhiri pertandingan kita.

Pandemi membuat kita kehilangan disiplin rohani, saatnya kita harus bangkit.

Mari bangkit! Selesaikan pertandingan dengan baik.